Alkisah mencari rendang lebaran di Kopenhagen

Saat lebaran 2011 ini kita baru seminggu di Kopenhagen. Rencananya akan pulang lagi ke Dundee setelah menghabiskan 2 minggu di Kopenhagen, dan kemudian berangkat ke Phnom Penh.

@mulianurhasan sempat riset dan telefon sana sini. Telpon masjid Syiah, Ied nya tanggal 31. Masjid Ahmadiyyah tanggal 1 (bisa juga ya beda dua hari?). Karena sebagian besar eropa sudah lebaran, kita putuskan tanggal 30 berhenti puasa.

Berhubung di rantau dan tidak sempat masak, kita rencananya mau berburu rendang. Kebetulan pas naik bis ke tengah kota pernah melihat ada restoran Bali Indonesia di Kongens Nytorf. Siapa tahu ada rendang disana....

Sore hari berbekal lapar dan hujan, saya menjemput Istri dari kantor untuk bersama sama ke restoran itu. Sampai disana tempatnya sepi dan tidak ada pintu masuknya. Akhirnya kita menemukan ada tangga masuk. Kita naik ke atas. Walhasil, ternyata restorannya sudah tutup, bangkunya sudah tidak ada. Kita tanya ke cafe di bawah kalau mungkin pindah tempat, mereka bilang benar2 tutup. Melayanglah impian makan rendang.

Akhirnya kita putuskan untuk pergi ke Norrebro yang banyak komunitas Islamnya dan makan malam di Konya kebab, restoran langganan. Sampai disana restorannya penuh sesak. Harus tunggu lama baru bisa dapet kebab. Tapi senang juga ketemu banyak orang yang merayakan lebaran.

Tidak ada rendang, kebab pun jadi.




Sent from my BlackBerry® smartphone